Menyatu Dengan Alam: Kebun Raya Bogor dan Kebahagiaan Keluarga
Sign up for free
Listen to this episode and many more. Enjoy the best podcasts on Spreaker!
Download and listen anywhere
Download your favorite episodes and enjoy them, wherever you are! Sign up or log in now to access offline listening.
Menyatu Dengan Alam: Kebun Raya Bogor dan Kebahagiaan Keluarga
This is an automatically generated transcript. Please note that complete accuracy is not guaranteed.
Chapters
Description
Fluent Fiction - Indonesian: Menyatu Dengan Alam: Kebun Raya Bogor dan Kebahagiaan Keluarga Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.com/id/episode/2024-11-03-23-34-02-id Story Transcript: Id: Kebun Raya Bogor di...
show moreFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2024-11-03-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Kebun Raya Bogor di musim kemarau adalah tempat yang indah.
En: Kebun Raya Bogor di musim kemarau adalah tempat yang indah.
Id: Matahari bersinar cerah, menyebarkan cahaya hangat di antara pohon-pohon tua yang menjulang.
En: Matahari bersinar cerah, menyebarkan cahaya hangat di antara pohon-pohon tua yang menjulang.
Id: Tempat ini dipenuhi bunga-bunga anggrek yang mekar dengan wangi semerbak.
En: Tempat ini dipenuhi bunga-bunga anggrek yang mekar dengan wangi semerbak.
Id: Di tengah suasana yang tenang ini, keluarga Rina berkumpul merayakan pernikahannya yang baru saja terjadi.
En: Di tengah suasana yang tenang ini, keluarga Rina berkumpul merayakan pernikahannya yang baru saja terjadi.
Id: Rina merasa sedikit kewalahan.
En: Rina merasa sedikit kewalahan.
Id: Banyak yang berbeda sekarang setelah ia menikah.
En: Banyak yang berbeda sekarang setelah ia menikah.
Id: Semua orang ingin berbicara dengannya, memberinya nasihat tentang kehidupan rumah tangga.
En: Semua orang ingin berbicara dengannya, memberinya nasihat tentang kehidupan rumah tangga.
Id: Namun di antara keramaian keluarga, Rina merasa dirinya seperti kapal kecil yang terombang-ambing di lautan luas.
En: Namun di antara keramaian keluarga, Rina merasa dirinya seperti kapal kecil yang terombang-ambing di lautan luas.
Id: Ia hanya ingin sedikit waktu untuk merenung sendirian.
En: Ia hanya ingin sedikit waktu untuk merenung sendirian.
Id: Dimas, sepupu Rina yang ceria, berusaha membuat semua orang tertawa dan merasa nyaman.
En: Dimas, sepupu Rina yang ceria, berusaha membuat semua orang tertawa dan merasa nyaman.
Id: "Ayo, Rina! Kita berfoto lagi di sini, lihat betapa indahnya pohon besar ini!" seru Dimas sambil tersenyum lebar.
En: "Ayo, Rina! Kita berfoto lagi di sini, lihat betapa indahnya pohon besar ini!" seru Dimas sambil tersenyum lebar.
Id: Putri, adik Rina, mengikutinya dengan langkah-langkah kecil.
En: Putri, adik Rina, mengikutinya dengan langkah-langkah kecil.
Id: Dalam hatinya, Putri merasa iri dengan perhatian yang Rina terima.
En: Dalam hatinya, Putri merasa iri dengan perhatian yang Rina terima.
Id: Namun, ia juga ingin memastikan kakaknya baik-baik saja.
En: Namun, ia juga ingin memastikan kakaknya baik-baik saja.
Id: Saat Rina mencoba mencari tempat sepi di taman ini, Dimas dan Putri menyadari langkahnya.
En: Saat Rina mencoba mencari tempat sepi di taman ini, Dimas dan Putri menyadari langkahnya.
Id: Mereka memutuskan mengikutinya, merasa khawatir akan keadaan Rina.
En: Mereka memutuskan mengikutinya, merasa khawatir akan keadaan Rina.
Id: “Kak Rina pergi ke sana sendirian. Ayo kita temani dia,” ujar Putri dengan nada cemas.
En: “Kak Rina pergi ke sana sendirian. Ayo kita temani dia,” ujar Putri dengan nada cemas.
Id: Di bagian kebun yang lebih tenang dan terpencil, Rina akhirnya berhenti.
En: Di bagian kebun yang lebih tenang dan terpencil, Rina akhirnya berhenti.
Id: Di hadapannya terhampar padang rumput yang sunyi, dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang membuatnya merasa sedikit lebih tenang.
En: Di hadapannya terhampar padang rumput yang sunyi, dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang membuatnya merasa sedikit lebih tenang.
Id: Namun, tak lama kemudian, Dimas dan Putri muncul dari balik pohon besar.
En: Namun, tak lama kemudian, Dimas dan Putri muncul dari balik pohon besar.
Id: "Rina, kami khawatir padamu," kata Dimas pelan. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"
En: "Rina, kami khawatir padamu," kata Dimas pelan. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"
Id: Tanpa bisa ditahan, air mata Rina mulai mengalir.
En: Tanpa bisa ditahan, air mata Rina mulai mengalir.
Id: "Aku... aku takut dengan semua ini," ia mengakui dengan suara bergetar. "Semua orang punya harapan besar. Semua ini terlalu berat."
En: "Aku... aku takut dengan semua ini," ia mengakui dengan suara bergetar. "Semua orang punya harapan besar. Semua ini terlalu berat."
Id: Putri dan Dimas menukar pandang.
En: Putri dan Dimas menukar pandang.
Id: Lalu Putri maju dan memeluk Rina.
En: Lalu Putri maju dan memeluk Rina.
Id: "Kak, kamu tidak sendiri. Kami ada di sini untuk membantu," bisik Putri.
En: "Kak, kamu tidak sendiri. Kami ada di sini untuk membantu," bisik Putri.
Id: Dimas menyusul dengan menepuk punggung Rina dengan lembut.
En: Dimas menyusul dengan menepuk punggung Rina dengan lembut.
Id: "Kami keluarga, Rina. Apa pun yang terjadi, kami akan mendukungmu."
En: "Kami keluarga, Rina. Apa pun yang terjadi, kami akan mendukungmu."
Id: Ketiga saudara ini duduk di sana, di padang rumput yang sepi, berbicara dan saling mendengarkan.
En: Ketiga saudara ini duduk di sana, di padang rumput yang sepi, berbicara dan saling mendengarkan.
Id: Perlahan-lahan, ketenangan menyelimuti Rina.
En: Perlahan-lahan, ketenangan menyelimuti Rina.
Id: Ia menyadari bahwa ia tidak harus berjalan sendirian di jalan baru ini.
En: Ia menyadari bahwa ia tidak harus berjalan sendirian di jalan baru ini.
Id: Ketika mereka kembali ke tempat keluarga berkumpul, Rina merasa lebih ringan.
En: Ketika mereka kembali ke tempat keluarga berkumpul, Rina merasa lebih ringan.
Id: Ia tersenyum pada Dimas dan Putri, lalu pada anggota keluarga lainnya.
En: Ia tersenyum pada Dimas dan Putri, lalu pada anggota keluarga lainnya.
Id: Rina belajar bahwa menerima dukungan dan bantuan adalah bagian dari kekuatan.
En: Rina belajar bahwa menerima dukungan dan bantuan adalah bagian dari kekuatan.
Id: Hari itu di Kebun Raya Bogor, di bawah pancaran matahari dan di tengah keindahan alam, sebuah kesadaran tumbuh dalam diri Rina.
En: Hari itu di Kebun Raya Bogor, di bawah pancaran matahari dan di tengah keindahan alam, sebuah kesadaran tumbuh dalam diri Rina.
Id: Hidup mungkin berubah, tetapi keluarga adalah jangkar yang selalu ada untuknya.
En: Hidup mungkin berubah, tetapi keluarga adalah jangkar yang selalu ada untuknya.
Id: Rina kini siap menghadapi masa depan dengan hati yang lebih lapang dan terbuka.
En: Rina kini siap menghadapi masa depan dengan hati yang lebih lapang dan terbuka.
Vocabulary Words:
- kemarau: dry season
- menyebarkan: spread
- menjelang: looming
- semarak: vibrant
- terombang-ambing: tossed about
- merenung: contemplate
- mewangi: fragrant
- terpencil: isolated
- padang rumput: meadow
- khawatir: worried
- mengikuti: follow
- mengakui: acknowledge
- bergetar: tremble
- berkumpul: gather
- menyegarkan: refreshing
- mengalir: flow
- menyadari: realize
- terpampang: displayed
- jangkar: anchor
- semerbak: redolent
- kesadaran: awareness
- kemegahan: grandeur
- pelan: softly
- langkah: stride
- keramaian: crowd
- hangat: warm
- berusaha: endeavor
- pegunungan: mountainous
- keadaan: condition
- mengarungi: navigate
Information
Author | FluentFiction.org |
Organization | Kameron Kilchrist |
Website | www.fluentfiction.org |
Tags |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company