Market Mayhem: A Lesson in Impulse Buying

Feb 5, 2024 · 19m 19s
Market Mayhem: A Lesson in Impulse Buying
Chapters

01 · Main Story

1m 46s

02 · Vocabulary Words

15m 32s

Description

Fluent Fiction - Indonesian: Market Mayhem: A Lesson in Impulse Buying Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/market-mayhem-a-lesson-in-impulse-buying/ Story Transcript: Id: Pagi itu, langit cerah membentang di...

show more
Fluent Fiction - Indonesian: Market Mayhem: A Lesson in Impulse Buying
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/market-mayhem-a-lesson-in-impulse-buying

Story Transcript:

Id: Pagi itu, langit cerah membentang di atas kota kecil tempat Siti, Budi, dan Joko tinggal.
En: That morning, the clear sky stretched over the small town where Siti, Budi, and Joko lived.

Id: Bersemangat, ketiganya berencana pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang mereka perlukan.
En: Excited, the three of them planned to go to the market to buy the ingredients they needed.

Id: Pasar itu selalu ramai, penuh dengan aroma rempah yang menarik dan suara pedagang mempromosikan barang dagangan mereka.
En: The market was always bustling, filled with the enticing aroma of spices and the voices of vendors promoting their merchandise.

Id: "Siti, sudah siap?" tanya Budi sambil mengambil kunci rumah.
En: "Siti, are you ready?" asked Budi, taking the house keys.

Id: "Iya, tunggu sebentar," jawab Siti sambil mencari sesuatu di dalam tasnya.
En: "Yes, just wait a moment," replied Siti, searching for something in her bag.

Id: Kaki-kaki mereka melangkah riang mengiringi suara keramaian pasar.
En: Their feet moved cheerfully alongside the bustling market sounds.

Id: Sesampainya di pasar, Siti mengingat sesuatu yang penting.
En: Upon arriving at the market, Siti remembered something important.

Id: Dia lupa membawa daftar belanjaan yang telah mereka siapkan semalam.
En: She had forgotten to bring the shopping list they had prepared the night before.

Id: "Ah, aku lupa bawa daftarnya, Budi!" keluh Siti dengan muka masam.
En: "Ah, I forgot to bring the list, Budi!" lamented Siti with a sour expression.

Id: "Tenang saja, Siti. Kita belanja saja apa yang kita ingat," kata Joko mencoba menenangkan.
En: "Don't worry, Siti. Let's just buy what we remember," Joko said, trying to calm her.

Id: Budi, yang terkenal impulsif, menyarankan, "Kita lihat saja ada apa di pasar, lalu kita beli yang menarik!"
En: Budi, known for his impulsiveness, suggested, "Let's see what's available in the market, and then we'll buy what's interesting!"

Id: Di tiap kios, Budi terpikat oleh segala hal yang dilihatnya. Mulai dari buah-buahan yang berwarna-warni hingga kue-kue yang menggugah selera.
En: At each stall, Budi was captivated by everything he saw, from colorful fruits to appetizing cakes.

Id: Sementara itu, Siti dan Joko mencoba mengingat daftar belanjaan yang tertinggal.
En: Meanwhile, Siti and Joko tried to remember the forgotten shopping list.

Id: "Budi, kita tidak membutuhkan semua ini," ujar Siti saat mereka mendekati kios pakaian.
En: "Budi, we don't need all of this," said Siti as they approached a clothing stall.

Id: Tetapi Budi sudah terpesona dengan baju kemeja yang tampak cerah dan menarik.
En: But Budi was already enchanted by a bright and attractive shirt.

Id: "Ayo kita beli, mungkin akan berguna," kata Budi sambil mengeluarkan dompetnya.
En: "Let's buy it, it might be useful," said Budi, taking out his wallet.

Id: Setelah berjalan mengelilingi pasar, keranjang belanja mereka terisi penuh.
En: After walking around the market, their shopping basket was full.

Id: Siti dan Joko mulai khawatir, mereka menghabiskan uang lebih banyak dari yang seharusnya karena Budi membeli barang tanpa berpikir panjang.
En: Siti and Joko started to worry, realizing they had spent more money than they should have because Budi bought items without much thought.

Id: "Apa kita masih memiliki cukup uang untuk membeli beras?" tanya Siti, khawatir mereka lupa akan bahan paling penting.
En: "Do we still have enough money to buy rice?" asked Siti, worried that they might have forgotten to buy the most important ingredient.

Id: Mereka mulai menghitung uang yang tersisa dan menyadari bahwa uang tersebut tidak cukup untuk membeli beras dan beberapa bahan penting lainnya.
En: They started counting the remaining money and realized that it wasn't enough to buy rice and some other essential ingredients.

Id: "Duh, gimana ini?" desah Joko.
En: "Oh, what now?" sighed Joko.

Id: Budi merasa bersalah dan berkata, "Ini salahku. Aku terlalu semangat berbelanja."
En: Feeling guilty, Budi said, "This is my fault. I was too excited to shop."

Id: Mereka memutuskan untuk mengembalikan beberapa barang yang tidak terlalu penting untuk mendapatkan uang kembali.
En: They decided to return some non-essential items to get some money back.

Id: Pedagang di pasar memahami situasi mereka dan mengizinkan mereka mengembalikan barang-barang tersebut.
En: The market vendors understood their situation and allowed them to return the items.

Id: Dengan uang yang cukup, akhirnya mereka membeli beras dan bahan yang benar-benar diperlukan.
En: With enough money, they finally bought rice and the truly necessary ingredients.

Id: Sambil berjalan pulang, Budi meminta maaf kepada Siti dan Joko.
En: On the way home, Budi apologized to Siti and Joko.

Id: "Maafkan aku, aku harusnya tidak membeli segalanya hanya karena terlihat menarik," ucap Budi.
En: "Forgive me, I shouldn't have bought everything just because it looked interesting," Budi said.

Id: Siti tersenyum dan membalas, "Yang penting kita sudah belajar sesuatu hari ini, Budi. Kita harus belajar mengendalikan diri dan mengikuti rencana."
En: Siti smiled and responded, "The important thing is that we've learned something today, Budi. We need to learn self-control and stick to the plan."

Id: Joko menambahkan, "Dan selalu ingat untuk membawa daftar belanjaan!"
En: Joko added, "And always remember to bring the shopping list!"

Id: Ketiganya tertawa dan berjanji bahwa lain kali mereka akan lebih bijak dalam berbelanja.
En: The three of them laughed and promised that next time they would be wiser in their shopping.

Id: Mereka pulang dengan hati yang ringan, membawa pelajaran dan keranjang belanja yang tepat isinya.
En: They returned home with light hearts, carrying the lesson and a shopping basket filled with the right items.

Id: Di tengah keramaian pasar yang semarak, persahabatan Siti, Budi, dan Joko menjadi lebih erat, dan kesalahan hari itu berubah menjadi kenangan yang akan mereka tertawakan di hari-hari mendatang.
En: Amidst the bustling market, the friendship of Siti, Budi, and Joko grew stronger, and the mistake of that day turned into a memory they would laugh about in the days to come.


Vocabulary Words:
  • morning: pagi
  • clear: cerah
  • stretched: membentang
  • small town: kota kecil
  • excited: bersemangat
  • market: pasar
  • buy: membeli
  • ingredients: bahan-bahan
  • bustling: ramai
  • enticing: menarik
  • aroma: aroma
  • spices: rempah
  • voices: suara
  • vendors: pedagang
  • promoting: mempromosikan
  • keys: kunci
  • wait: tunggu
  • moment: sebentar
  • searching: mencari
  • bag: tas
  • cheerfully: riang
  • sounds: suara
  • remembered: mengingat
  • important: penting
  • forgotten: lupa
  • shopping list: daftar belanjaan
  • prepared: siapkan
  • night: malam
  • before: sebelumnya
  • lamented: keluh
show less
Information
Author FluentFiction.org
Website www.fluentfiction.org
Tags

Looks like you don't have any active episode

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Current

Podcast Cover

Looks like you don't have any episodes in your queue

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Next Up

Episode Cover Episode Cover

It's so quiet here...

Time to discover new episodes!

Discover
Your Library
Search