Transcribed

High Stakes and New Beginnings: A Night in Jakarta's Underworld

Jul 26, 2024 · 20m 8s
High Stakes and New Beginnings: A Night in Jakarta's Underworld
Chapters

01 · Main Story

1m 43s

02 · Vocabulary Words

15m 44s

Description

Fluent Fiction - Indonesian: High Stakes and New Beginnings: A Night in Jakarta's Underworld Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/high-stakes-and-new-beginnings-a-night-in-jakartas-underworld/ Story Transcript: Id: Jakarta di malam...

show more
Fluent Fiction - Indonesian: High Stakes and New Beginnings: A Night in Jakarta's Underworld
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/high-stakes-and-new-beginnings-a-night-in-jakartas-underworld

Story Transcript:

Id: Jakarta di malam hari, suara gemuruh kendaraan menjadi latar belakang.
En: Jakarta at night, the roar of vehicles forming the background noise.

Id: Di sebuah ruangan remang-remang, aroma asap rokok bercampur dengan bau harum dupa dari perayaan Idul Adha.
En: In a dimly lit room, the aroma of cigarette smoke mixed with the sweet scent of incense from the Idul Adha celebrations.

Id: Sania duduk di meja poker, jantungnya berdegup kencang.
En: Sania sat at the poker table, her heart pounding.

Id: Dia tak hanya bermain untuk uang, tapi juga untuk keluarganya.
En: She wasn’t just playing for money, but also for her family.

Id: Mereka terhimpit utang besar.
En: They were burdened with a huge debt.

Id: Di seberang meja, Raka memandang dengan tajam.
En: Across the table, Raka stared intently.

Id: Dia bukan hanya ingin memenangkan uang, tapi juga mencari sesuatu lebih dari itu.
En: He didn’t just want to win money but was also searching for something more.

Id: Dunia poker adalah tempat dia bisa merasakan denyut nadi kehidupan.
En: The world of poker was where he could feel the pulse of life.

Id: Raka sudah lama merasa kosong, tak ada hubungan emosional yang berarti dalam hidupnya.
En: Raka had long felt empty, without any significant emotional connection in his life.

Id: Permainan dimulai.
En: The game began.

Id: Sania mencoba strategi baru, mengandalkan kecerdasannya yang cepat.
En: Sania tried a new strategy, relying on her quick intelligence.

Id: Dia tahu harus bagaimana menjaga wajah tetap tenang.
En: She knew exactly how to keep a straight face.

Id: Tapi, di dalam lubuk hati, dia sangat tertekan.
En: But deep down, she was extremely stressed.

Id: Kartu demi kartu dibagikan.
En: Card after card was dealt.

Id: Kompetisi semakin sengit.
En: The competition grew more intense.

Id: Di tengah permainan, Sania dan Raka sering saling bertukar tatapan.
En: During the game, Sania and Raka often exchanged glances.

Id: Ada sesuatu dalam mata Raka yang membuat Sania merasa aneh, seolah dia bisa membaca hatinya.
En: There was something in Raka's eyes that made Sania feel strange, as if he could read her heart.

Id: Dalam satu putaran yang sangat menegangkan, mereka berdua bertemu langsung.
En: In a particularly tense round, the two faced each other directly.

Id: Raka memperhatikan kecemasan di wajah Sania.
En: Raka noticed the anxiety on Sania’s face.

Id: Dia merasakan ada sesuatu yang lebih dalam di balik usaha kerasnya memenangkan permainan ini.
En: He sensed that there was something deeper behind her hard effort to win this game.

Id: "Sania," bisik Raka di sela-sela permainan.
En: "Sania," Raka whispered between the games.

Id: "Kenapa kamu bermain begitu keras malam ini?
En: "Why are you playing so hard tonight?"

Id: "Sania terdiam sejenak.
En: Sania paused for a moment.

Id: Dia bimbang apakah harus jujur atau tidak.
En: She hesitated about whether to be honest or not.

Id: Tapi melihat mata Raka yang penuh perhatian, Sania merasa aman untuk bercerita.
En: But seeing Raka's attentive eyes, Sania felt safe to share.

Id: "Aku butuh uang ini untuk keluargaku," katanya pelan.
En: "I need this money for my family," she said softly.

Id: "Kami terlilit utang.
En: "We are buried in debt."

Id: "Raka merasakan empati.
En: Raka felt empathy.

Id: Tanpa berpikir panjang, dia membuat keputusan besar dalam hidupnya.
En: Without thinking twice, he made a big decision in his life.

Id: "Aku di sini bukan sekadar untuk menang," jawabnya.
En: "I’m here not just to win," he responded.

Id: "Aku mencari sesuatu yang lebih dari ini.
En: "I’m looking for something more than this.

Id: Dan mungkin, aku menemukannya.
En: And maybe, I’ve found it."

Id: "Putaran terakhir tiba.
En: The final round arrived.

Id: Kartu di tangan Sania tak terlalu baik.
En: Sania’s hand wasn’t too good.

Id: Dia melihat Raka dengan mata penuh harapan.
En: She looked at Raka with hopeful eyes.

Id: Dalam hati, Raka tahu apa yang perlu dia lakukan.
En: In his heart, Raka knew what he needed to do.

Id: Mereka berdua, dengan sejenak tatapan penuh pengertian, memutuskan untuk fold.
En: Both of them, with a moment of understanding glances, decided to fold.

Id: Permainan berhenti, keheningan menyelimuti ruangan.
En: The game stopped, and silence enveloped the room.

Id: Mereka meninggalkan meja bersama, merasakan kelegaan yang sama.
En: They left the table together, feeling the same relief.

Id: Malam itu, di bawah langit Jakarta yang penuh bintang, Sania dan Raka menemukan harapan baru.
En: That night, under Jakarta’s starry sky, Sania and Raka found new hope.

Id: Sania tak lagi merasa sendiri.
En: Sania no longer felt alone.

Id: Ada seseorang yang memahami perasaannya.
En: There was someone who understood her feelings.

Id: Raka akhirnya merasakan kehangatan hubungan emosional yang tulus.
En: Raka finally felt the warmth of a genuine emotional bond.

Id: Kehangatan malam Idul Adha memeluk mereka berdua.
En: The warmth of the Idul Adha night embraced them both.

Id: Ini bukan sekadar akhir dari sebuah permainan, tapi awal dari sebuah cerita baru.
En: It wasn’t just the end of a game, but the beginning of a new story.

Id: Sebuah bab yang penuh harapan dan cinta.
En: A chapter full of hope and love.

Id: Di luar, suara takbir bergema.
En: Outside, the sound of Takbir echoed.

Id: Sania dan Raka, berjalan berdua, meninggalkan ruangan dengan langkah pasti.
En: Sania and Raka walked together, leaving the room with determined steps.

Id: Mereka tahu, tantangan masih ada, tapi dengan kebersamaan, mereka siap menghadapinya.
En: They knew challenges still lay ahead, but with togetherness, they were ready to face them.

Id: Dengan senyum di wajah, mereka siap menyongsong hari baru.
En: With smiles on their faces, they were ready to welcome a new day.


Vocabulary Words:
  • roar: gemuruh
  • dimly: remang-remang
  • aroma: aroma
  • incense: dupa
  • heart pounding: jantungnya berdegup kencang
  • burdened: terhimpit
  • huge debt: utang besar
  • stared intently: memandang dengan tajam
  • pulse: denyut nadi
  • emotional connection: hubungan emosional
  • strategy: strategi
  • quick intelligence: kecerdasannya yang cepat
  • straight face: wajah tetap tenang
  • stressed: tertekan
  • competition: kompetisi
  • exchange glances: saling bertukar tatapan
  • anxiety: kecemasan
  • empathy: empati
  • final round: putaran terakhir
  • hopeful eyes: mata penuh harapan
  • understanding glances: tatapan penuh pengertian
  • relief: kelegaan
  • genuine: tulus
  • embraced: memeluk
  • chapter: bab
  • echoed: bergema
  • determined steps: langkah pasti
  • challenges: tantangan
  • togetherness: kebersamaan
  • welcoming: menyongsong
show less
Information
Author FluentFiction.org
Organization Kameron Kilchrist
Website www.fluentfiction.org
Tags

Looks like you don't have any active episode

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Current

Podcast Cover

Looks like you don't have any episodes in your queue

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Next Up

Episode Cover Episode Cover

It's so quiet here...

Time to discover new episodes!

Discover
Your Library
Search