Episode 04 - Mukodimah Perempuan-perempuan Tangguh

Aug 3, 2020 · 3m 51s
Episode 04 - Mukodimah Perempuan-perempuan Tangguh
Description

Perempuan-perempuan tangguh penguasa tanah Jawa Muncul asumsi bahwa perempuan merupakan makhluk lemah dan sangat tergantung dengan kaum pria. Benarkah demikian? Jawabnya, tidak. Mengingat banyak perempuan tangguh dilahirkan di bumi. Mereka...

show more
Perempuan-perempuan tangguh penguasa tanah Jawa
Muncul asumsi bahwa perempuan merupakan makhluk lemah dan sangat tergantung dengan kaum pria. Benarkah demikian? Jawabnya, tidak. Mengingat banyak perempuan tangguh dilahirkan di bumi. Mereka tidak menyandang predikat perempuan, namun wanita yang dalam pemahaman orang Jawa, wani ditata (berani diatur) dan sekaligus wani nata (berani mengatur) sebagaimana kaum pria. Bukan sekadar berperan turut mengatur rumah tangga, namun juga mengatur negara sebagai seorang ratu. Termaktub dalam sejarah di tanah Jawa, beberapa wanita yang menduduki jabatan sebagai ratu, antara lain: Ratu lay Shima (Kalingga), Pramodhawardhani (Medang periode Jawa Tengah dari Dinasti Sailendra terakhir), Sri Isana Tunggawijaya (Medang Periode Jawa Timur kedua), Tribhuwana Wijayatunggadewi (Majapahit ketiga), dan Sri Suhita (Majapahit keenam). Selain itu, muncul bupati ]epara sebelum era pemerintahan Arya Penangsang di Demak dan semasa pemerintahan Sultan Hadiwijaya di Pajang, yaitu Ratu Kalinyamat. Berkaitan wanita sebagai ratu, tidak hanya ada di Jawa, namun juga di Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan, dan Sulawesi, semisal Sultanah Nahrasiyah (Samudera Pasai); Sri Ratu Safiatuddin Tajul Alam, Sri Ratu Naqiatuddin Nurul Alam, Sri Ratu Zaqiatuddin lnayat Syah, dan Sri Ratu Zainatuddin Kamalat Syah (Aceh Darussalam); Mahisa Suramardini Warmandewi dan Sphatikarnawa Warmandewi (Salakanagara); Nyi Mas Ratu Patuakan dan Nyi Mas Ratu Inten Dewata (Sumedanglarang); Maharatu Mayang Mulawarni (Kutai Martapura); Tumanurung (Gowa); Sultana Zainab Zulkiyahtuddin, l-Danraja Siti Nafisah Karaeng Langelo, We Maniratu Arung Data, dan Sri Sultana Fatima (Bone); serta Ratu Wa Kaa Kaa dan Ratu Bulawambona (Buton). Selain para ratu dari Jawa dan luar Jawa, banyak perempuan perkasa yang berpredikat sebagai permaisuri, pahlawan, pemikir, politikus, menteri, dan lain-lain, antara lain Nyi Ageng Serang (Mataram), Nyi Ontosoroh, Cut Nyak Dhien (Aceh), Cut Nyak Meutea (Aceh), dan Martha Christina Tiahahu (Maluku). Oleh karena itu, dengan hadirnya konten ini diharapkan mampu memberikan pencerahan bagi setiap pendengar. Selain menggugah inspirasi dan spirit dalam penyetaraan gender, konten ini akan mampu menguak misteri di balik kelembutan sikap dan tutur kata wanita Jawa khususnya, dan Nusantara pada umumnya, di mana sebelah mata.




---

This episode is sponsored by
· Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app

Support this podcast: https://anchor.fm/abu-mumtaz/support
show less
Information
Author Kursus Bahasa Arab (KURBA)
Organization Kursus Bahasa Arab (KURBA)
Website -
Tags
-

Looks like you don't have any active episode

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Current

Podcast Cover

Looks like you don't have any episodes in your queue

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Next Up

Episode Cover Episode Cover

It's so quiet here...

Time to discover new episodes!

Discover
Your Library
Search