Episode 02-kehidupan manusia prasejarah di Indonesia

Aug 1, 2020 · 6m 38s
Episode 02-kehidupan manusia prasejarah di Indonesia
Description

KEHIDUPAN MANUSIA PRASEJARAH DI INDONESIA Kehldupan masyarakat atau manusia pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode. yaitu: A. Masa Berburu dan Meramu atau Food Gathering Pada masa ini secara fisik...

show more
KEHIDUPAN MANUSIA PRASEJARAH DI INDONESIA

Kehldupan masyarakat atau manusia pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode. yaitu:
A. Masa Berburu dan Meramu atau Food Gathering
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Manusia praaksara sudah bisa menggunakan alat bantu sederhana dalam mengumpulkan makanan. Alat bantu itu terbuat dari batu yang diasah sederhana, tulang. ataupun kayu. Ciri zaman ini adalah :
1.Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
2.Hidup berpindah-pindah dan belum menetap atau nomaden
3.Tempat tinggalnya di gua-gua
4.Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa seperti :Kapak perimbas, Alat serpih,Alat tulang, Kapak genggam
B. Masa Bercocok tanam atau Food Producing
Memasuki zaman Neolithikum. kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
Ciri zaman ini adalah :
1. Telah mulai menetap
2. Pandai membuat rumah sebagai tempat tinggal
3. Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
4. Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
5. Alat-alat terbuat dari kayu. tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
6. Alat-alatnya sudah diupam atau diasah
7. Zaman bercocok tanam ini bersamaan dengan zaman Neolithikum (zaman batu muda) dan Zaman Megalithikum (zaman batu besar)

C. Masa Bertukang (perundagian)
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Tempat untuk mengolah logam disebut perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya disebut Undagi.Ciri zaman ini :
1. Manusia telah pandai membuat alat-alat dari logam dengan keterampilan dan keahlian khusus
2. Sudah mengenal bersawah
3. Alat-alat yang dihasilkan : kapak corong. nekara,pisau, tajak dan alat pertanian dari logam
4. Telah mencapai taraf perkembangan sosial ekonomi yang mantap

Ada dua cara teknik pembuatan logam, yaitu cetakan lllln (a cire perdue); benda yang dimaksud dibuat dari lilin dan ditutup tanah liat basah. lalu dibakar, Illin meleleh dari lubang yang dibuat di bagian bawah. Cetakan selesai dibuat, logam cair dituangkan ke dalam cetakan,setelah dingin cetakan dipecah. Kedua adalah cetakan setangkup (bivalve), menggunakan cetakan terbuat dari tanah liat basah. Setelah kering logam cair dituangkan ke dalamnya dan didiamkan sampai dingin lalu cetakan dibuka.
Masa perundagian yang dibagi ke dalam tiga zaman yaitu :
1. Zaman Tembaga
Pada zaman ini manusia menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan yang hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara, khususnya lndonesia tidak dikenal adanya zaman tembaga. Hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya artefak-artefak yang dibuat dari tembaga.
2. Zaman Perunggu
Orang dapat mencampur tembaga dengan timah sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Benda-benda perunggu yang ditemukan di Indonesia menunjukan persamaan dengan temuan temuan di Dongson (Vietnam), baik bentuk maupun pola hiasannya. Hal ini menimbulkan dugaan tentang adanya hubungan budaya yang berkembang di Dongson dengan di Indonesia.
3. Zaman Besi
Pada masa ini orang telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi, hanya beberapa seperti kapak corong, nekara,pisau, tajak dan alat pertanian dari logam. Antara zaman Neolithikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalithikum. yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu batu besar sebagai alatnya. bahkan puncak kebudayaan megalithikum justru pada zaman logam.

Contoh hasil kebudayaan Megalithikum :
Dolmen : adalah meja batu tempat meletakkan sesaji

---

This episode is sponsored by
· Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app

Support this podcast: https://anchor.fm/abu-mumtaz/support
show less
Information
Author Kursus Bahasa Arab (KURBA)
Organization Kursus Bahasa Arab (KURBA)
Website -
Tags
-

Looks like you don't have any active episode

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Current

Podcast Cover

Looks like you don't have any episodes in your queue

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Next Up

Episode Cover Episode Cover

It's so quiet here...

Time to discover new episodes!

Discover
Your Library
Search